02.33 |
Tidak menemukan artikel? cari disini
![]() |
Foto Ilustrasi sumber: tekno.tempo.co |
Amerika Serikat Meluncurkan Pesawat Luar Angkasa X-37B untuk Misi Rahasia
Amerika Serikat baru-baru ini meluncurkan pesawat luar angkasa X-37B yang bertujuan untuk melaksanakan misi rahasia. Pesawat ini merupakan pesawat ulang-alik tak berawak yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Pengembangan Angkatan Udara Amerika Serikat.
Sejarah dan Tujuan Pesawat X-37B
Pesawat X-37B pertama kali diluncurkan pada tahun 2010 dengan tujuan untuk melakukan misi eksperimen dan pengujian teknologi di luar angkasa. Pesawat ini mendapat perhatian khusus karena kemampuannya untuk bertahan dalam orbit selama periode yang sangat panjang, bahkan mencapai hingga dua tahun lamanya.
Spesifikasi dan Kemampuan X-37B
Pesawat X-37B memiliki panjang sekitar 8,8 meter dengan lebar sayap sekitar 4,5 meter. Pesawat ini dilengkapi dengan kemampuan untuk membawa muatan rahasia dan melakukan eksperimen di luar angkasa. Sayap pesawat dilengkapi dengan panel surya yang dapat menghasilkan listrik untuk menjalankan sistem pada saat pesawat berada di orbit.
Misi Rahasia X-37B
Misi rahasia yang dilakukan oleh pesawat X-37B memang menyimpan banyak misteri dan kerahasiaan. Melalui pesawat ini, Amerika Serikat dapat melakukan pengumpulan data dan pengujian teknologi di luar angkasa tanpa menarik terlalu banyak perhatian. Hal ini memberikan keuntungan strategis selama masa konflik atau persaingan internasional.
Video Terkait:
01.44 |
![]() |
Foto Ilustrasi sumber: www.infoastronomy.org |
Rusia dan AS Lanjutkan Kerja Sama di Stasiun Luar Angkasa Internasional Hingga 2025
Badan antariksa Rusia dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam pengiriman awak luar angkasa ke International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional, setidaknya hingga tahun 2025, demikian disampaikan oleh badan antariksa Rusia, Roscosmos. Penerbangan silang (cross flight) yang melibatkan seorang astronaut AS sebagai bagian dari awak pesawat Rusia dan satu kosmonaut Rusia sebagai bagian dari awak Amerika diperpanjang "untuk dapat menjaga keandalan misi ISS," demikian pernyataan dari Roscosmos.
Kerja Sama yang Tetap Berjalan di Tengah Tegangnya Hubungan Rusia-AS
Sektor luar angkasa menjadi salah satu dari sedikit kerja sama yang masih dilanjutkan Moskow dan Washington pascaserangan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Dalam pernyataannya, Roscosmos juga menargetkan "untuk memastikan kehadiran setidaknya satu perwakilan Roscosmos dari segmen Rusia dan kehadiran setidaknya satu perwakilan NASA dari pihak AS." Sejauh ini, AS, Rusia, Eropa, Kanada, dan Jepang masih berkomitmen untuk mempertahankan laboratorium yang mengorbit hingga tahun 2024. Namun, pihak AS menyatakan bakal melanjutkannya hingga 2030. Pada bulan April lalu, Rusia mengaku ingin tetap terlibat hingga 2028, setelah sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan berhenti setelah tahun 2024.
Tujuan dan Fungsi Stasiun Luar Angkasa Internasional
Stasiun ISS, yang dirancang untuk melakukan mikrogravitasi dan percobaan lingkungan di luar angkasa, mengorbit Bumi pada ketinggian rata-rata 400 kilometer. Benda antariksa ini hanya membutuhkan waktu sekitar 93 menit untuk mengelilingi Bumi dan menyelesaikan 15,5 kali orbit per hari.
Video Terkait:
08.27 |
![]() |
Foto Ilustrasi sumber: beranda13.blogspot.com |
Peringatan Amerika Serikat terhadap Rencana Nuklir Korea Utara
Pemerintahan Joe Biden memberi peringatan tegas kepada Korea Utara (Korut) terkait rencana nuklir yang digembar-gemborkan. Amerika Serikat (AS) mendesak Korut agar tidak melancarkan serangan nuklir ke negaranya maupun sekutunya. Pernyataan tersebut disampaikan dalam keterangan resmi gabungan AS dan Korea Selatan (Korsel) yang dikutip dari Reuters.
Ancaman Terhadap Rezim Kim Jong Un
AS menegaskan bahwa serangan nuklir tidak dapat diterima dan akan mengakibatkan berakhirnya rezim Kim Jong Un. Selain itu, AS juga menyebutkan bahwa serangan nuklir dari Korut akan mendapat respons tindakan keras yang dapat menghancurkan negara tersebut.
Diskusi untuk Mencegah Perlombaan Nuklir
AS dan Kelompok Konsultasi Nuklir Korea (NCG) telah melakukan pertemuan bilateral kedua di Washington untuk membahas strategi pencegahan nuklir. Diskusi ini merupakan komitmen dari kedua negara untuk berbagi strategi dalam menghadapi kemungkinan konflik dengan Korut.
Sebagai informasi tambahan, Pyongyang telah mengembangkan dan menguji serangkaian rudal balistik yang dapat mencapai Korsel, Jepang, dan AS. Wakil Penasihat Keamanan Nasional Korsel juga mengungkapkan kemungkinan Korut akan melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua dalam waktu dekat. Meskipun jangkauan uji coba tersebut terbatas, namun rencana ini tetap dianggap sebagai ancaman nuklir karena rudal tersebut memiliki potensi membawa hulu ledak nuklir.
Video Terkait:
10.33 |