Foto Ilustrasi sumber: ihram.republika.co.id

Israel Memperbolehkan Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza Meskipun Jumlahnya Masih Tidak Memadai

Setelah mendapat tekanan dari Amerika Serikat, Israel akhirnya mengijinkan aliran bantuan dan pengiriman makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar masuk ke Gaza melalui Mesir. Pada pekan ini, Israel mulai meningkatkan jumlah truk yang masuk dari sekitar 100 truk per hari menjadi sekitar 190 truk sejak Rabu (20/12). Namun, menurut badan-badan PBB, hanya 10% kebutuhan pangan Gaza yang berhasil terpenuhi selama berminggu-minggu ini, sementara lebih dari setengah juta orang mengalami kelaparan di wilayah tersebut.

Dampak Serangan Terhadap Perbatasan Palestina

Pada Kamis pagi, serangan Israel menghantam sisi perbatasan Palestina dan memaksa PBB untuk menghentikan pengambilan bantuan di sana. Dalam perkembangan terkini, pejabat Palestina mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas di Gaza telah melebihi 20.000 orang atau sekitar 1% dari total populasi sebelum perang.

Analisis Situasi Terkini

Meskipun Israel telah memberikan izin untuk aliran bantuan kemanusiaan, namun jumlahnya masih jauh dari mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak di Gaza. Banyak warga Gaza yang masih mengalami kelaparan dan kesulitan mendapatkan makanan yang memadai. Hal ini menunjukkan perlunya langkah-langkah lebih lanjut dalam memastikan bantuan yang cukup dan konsisten dapat mencapai wilayah yang membutuhkan.

Tantangan Kemanusiaan yang Dihadapi Gaza

Situasi di Gaza merupakan tantangan serius bagi komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan. Peningkatan jumlah truk yang diizinkan masuk oleh Israel adalah langkah positif, namun masih perlu dilakukan lebih banyak upaya untuk memastikan kondisi kemanusiaan di Gaza mencapai taraf yang cukup layak. Dibutuhkan koordinasi yang efektif antara berbagai pihak terkait, termasuk Israel, Mesir, dan PBB, untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan ini dan mendukung warga Gaza dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Video Terkait: