Foto Ilustrasi sumber: bahasteknologi.com

Penelitian terkini mendemonstrasikan kemampuan untuk mengontrol pikiran manusia dengan teknologi inovatif.

Penelitian terkini telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam bidang neuroteknologi yang mengarah pada potensi mengontrol pikiran manusia menggunakan teknologi baru. Melalui integrasi antara ilmu saraf dan teknologi, para peneliti telah berhasil mengembangkan metode untuk membaca, merekam, dan bahkan memanipulasi pikiran manusia.

Dalam penelitian terbaru ini, para ilmuwan telah melatih seekor tikus untuk bergerak ke arah yang diinginkan hanya dengan menggunakan perangkat pengaturan otak yang terhubung dengan komputer. Hasilnya, tikus dapat dikendalikan untuk berbelok ke kiri, kanan, maju, atau mundur. Dalam lingkungan yang lebih kompleks, seperti labirin, tikus masih dapat dikendalikan dengan akurasi tinggi.

Seiring dengan kemajuan ini, muncul berbagai pertanyaan etis tentang penggunaan teknologi ini pada manusia. Apakah etis untuk mengendalikan pikiran seseorang tanpa izinnya? Apakah kita harus mengontrol pikiran orang lain hanya demi kepentingan kita sendiri? Penelitian ini menimbulkan tantangan baru bagi masyarakat untuk memikirkan implikasi moral dan etis dari perkembangan teknologi ini.

Video Terkait: