Illustration: finance.detik.com

Perdagangan Indonesia dengan Iran dan Israel

Badan Pusat Statistik (BPS) telah membeberkan riwayat perdagangan Indonesia dengan Iran dan Israel. Kedua negara Timur Tengah yang saat ini sedang berkonflik tidak menjadi mitra dagang utama Indonesia.

Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala BPS, mengungkapkan bahwa nilai perdagangan barang Indonesia dengan Iran dan Israel relatif kecil. Keduanya bukan merupakan mitra dagang utama Indonesia di kawasan Timur Tengah. Lebih lanjut, jika dibandingkan antara kedua negara, Indonesia lebih banyak melakukan impor dari Israel ketimbang Iran.

Impor dan Ekspor Indonesia dengan Israel

Menurut BPS, nilai impor Indonesia dari Israel sepanjang tahun 2023 mencapai US$ 21,93 juta atau hanya sebesar 0,22% dari total impor Indonesia dari Timur Tengah. Namun, perdagangan Indonesia ke Israel mencatatkan surplus karena ekspor Indonesia ke Israel lebih besar, mencapai US$ 165,77 juta atau 1,83% dari total ekspor ke Timur Tengah. Komoditas utama yang diekspor adalah lemak dan minyak hewan/nabati, alas kaki, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.

Impor dan Ekspor Indonesia dengan Iran

Di sisi lain, nilai impor Indonesia dari Iran sepanjang tahun 2023 mencapai US$ 11,72 juta atau sekitar 0,12% dari total impor dari Timur Tengah. Sedangkan, ekspor Indonesia ke Iran lebih besar, mencapai US$ 195,13 juta atau sekitar 2,15% dari total ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Komoditas utama yang diekspor adalah buah-buahan, kendaraan dan bagiannya, serta berbagai produk kimia. Indonesia juga mengalami surplus neraca perdagangan dengan Iran sekitar US$ 183,41 juta.