Wow! Lima Prajurit TNI Terluka dalam Bentrok dengan Brimob di Pelabuhan Sorong
Illustration: nasional.tempo.co |
Bentrok Antara TNI dan Brimob di Pelabuhan Sorong
Lima prajurit TNI terluka akibat bentrok antara personel satuan brigade mobil (Brimob) Polri dengan prajurit Marinir Pertahanan dan Pangkalan XIV Sorong. Bentrokan ini terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong pada Ahad pagi. Menurut Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar, kelima korban saat ini sedang menerima perawatan medis di rumah sakit.
Penyebab Bentrokan
Bentrokan ini bermula ketika anggota Brimob ditegur oleh prajurit Marinir saat berada di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Pelindo IV, Kota Sorong. Teguran tersebut kemudian berlanjut menjadi kesalahpahaman dan akhirnya berujung pada aksi saling pukul antara anggota kedua institusi. Meski demikian, tidak dijelaskan secara rinci bagaimana kesalahpahaman tersebut terjadi.
Upaya Penyelesaian dan Pencegahan Bentrokan Susulan
TNI-Polri saat ini sedang melakukan patroli bersama untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan. Pimpinan dari masing-masing institusi telah mengendalikan anak buahnya dan melakukan mediasi antar pimpinan. Informasi yang diperoleh juga menyebutkan bahwa bentrokan ini dipicu oleh kesalahpahaman antara anggota Brimob dan anggota Marinir yang berjaga.
Saat itu, anggota Brimob yang tidak mengenakan pakaian dinas sedang mengantarkan anggota keluarganya naik ke dalam kapal. Namun, ketika meminta izin untuk mengantarkan anggota keluarganya kembali ke dalam kapal, anggota Marinir yang berjaga menegurnya, sehingga terjadi kesalahpahaman. Bentrokan fisik terjadi ketika anggota Brimob memukul anggota Marinir, yang kemudian dibalas dengan pukulan oleh anggota Marinir tersebut. Bentrokan semakin membesar setelah anggota Brimob menghubungi rekan seprofesinya untuk datang ke pelabuhan.
Klarifikasi dari TNI Angkatan Laut
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta, mengakui adanya bentrokan tersebut. Namun, ia menjelaskan bahwa yang terlibat dalam bentrokan adalah anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut atau Pomal. Ia juga menghimbau agar publik tidak berspekulasi terlebih dahulu mengenai peristiwa ini dan menunggu informasi resmi yang akan disampaikan oleh TNI dan Polri.
Tidak ada komentar
Posting Komentar