Epiglotis yang menutup laring ketika aktivitas menelan mencegah makanan dan minuman masuk ke trakea yang bisa menyebabkan tersedak.


Epiglotis, lidah tenggorokan yang berperan penting dalam proses menelan, secara otomatis menutup laring saat kita makan atau minum. Fungsi ini sangat vital karena mencegah makanan atau minuman masuk ke trakea, yang bisa menyebabkan tersedak. Namun, terkadang epiglotis tidak bekerja dengan optimal, meningkatkan risiko tersedak pada individu.


Tersedak adalah kondisi yang biasanya terjadi ketika makanan atau minuman masuk ke saluran napas daripada ke lambung. Saat terjadi tersedak, tubuh bereaksi refleks dengan batuk atau mengeluarkan suara khas ketika mencoba mengeluarkan benda asing secara paksa dari saluran napas. Tersedak bisa mengakibatkan penyumbatan napas yang berujung pada kerusakan paru-paru, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor risiko yang dapat menyebabkan epiglotis tidak berfungsi secara optimal.


Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerja epiglotis dan meningkatkan risiko tersedak. Pertama, usia lanjut dapat mempengaruhi kekuatan dan elastisitas jaringan tubuh, termasuk pada epiglotis. Seiring bertambahnya usia, epiglotis dapat menjadi lebih lemah dan fleksibel, sehingga tidak mampu menutup laring dengan sempurna saat menelan. Ini menjelaskan mengapa orang tua seringkali lebih rentan terhadap tersedak.


epiglotis, tersedak, risiko