Apakah Bayi yang Lahir dari Program Bayi Tabung Lebih Berpeluang untuk Lahir Kembar?
Ilustrasi: www.halodoc.com |
Salah satu cara yang dilakukan sejumlah pasangan setelah lama tak dikaruniai momongan adalah dengan menjalani program bayi tabung. Tapi benarkah bayi yang lahir dari program bayi tabung lebih besar kemungkinan untuk lahir kembar? Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, konsultan fertilitas endokrinologi reproduksi, Binarwan Halim mengatakan ada alasan mengapa bayi yang lahir dari proses bayi tabung banyak yang lahir kembar. Hal ini terjadi karena ada lebih dari satu embrio yang digunakan dalam proses kehamilan bayi tabung.
Ilustrasi: health.okezone.com |
Semakin banyak embrio yang dipindahkan ke rahim, maka semakin besar peluang wanita untuk hamil. "Prinsipnya sama seperti menanam padi, bibit yang ditanam banyak. Karena ada proses seleksi agar bibit yang terbaik yang bisa tumbuh," kata Binarwan dalam acara Konferensi Pers PERFITRI dan Merck mengenai infertilitas dan bayi tabung di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (7/3).
Makanya, ketika ada dua atau tiga embrio yang berkualitas bagus ditanam bersama di dalam rahim, kemungkinan besar semua embrio itu bisa dibuahi. Hal inilah yang menyebabkan terjadi kelahiran kembar dua atau bahkan tiga. Kata Binarwan, kelahiran bayi kembar pada program bayi tabung memang 25 persen lebih besar daripada kelahiran bayi tanpa program bayi tabung.
Ilustrasi: www.nannycare.id |
Meski begitu, kejadian bayi lahir kembar di program bayi tabung kini sudah tak terjadi lagi. Kecuali memang orang tua yang menginginkannya. "Dulu memang iya (bayi tabung kembar) lebih mungkin terjadi. Tapi semua itu sudah tidak terjadi sekarang," kata dia. Alasannya, dengan kemajuan teknologi saat ini tenaga medis sudah bisa menanam satu embrio yang terbaik dalam proses bayi tabung tersebut. "Sekarang tidak usah banyak-banyak. Cukup satu (embrio) saja yang paling berkualitas baik," katanya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar