Badan Antariksa Eropa Mempersiapkan Gerhana Matahari Buatan - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Badan Antariksa Eropa Mempersiapkan Gerhana Matahari Buatan

Badan Antariksa Eropa Mempersiapkan Gerhana Matahari Buatan
Illustration: cnbcindonesia.com

Badan Antariksa Eropa Mempersiapkan Gerhana Matahari Buatan


Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang mempersiapkan gerhana matahari buatan untuk mempelajari korona matahari secara lebih dekat. Tujuan dari gerhana matahari buatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang korona matahari. ESA akan menggunakan dua wahana luar angkasa yang terbang berdampingan dengan jarak 150 meter antara satu dengan yang lain. Salah satu satelit akan memblokir sinar matahari sehingga satelit kedua dapat mengamati korona matahari dengan menggunakan instrumen bernama coronagraph.


Perjalanan Satelit dalam Menciptakan Gerhana Matahari Buatan


Dua wahana luar angkasa tersebut akan melintasi jalur yang sangat spesifik dengan akurasi lintasan hingga ke level milimeter. Pemandu perjalanan mereka terdiri dari perangkat navigasi, sistem komunikasi radio, kamera, dan laser. Kedua satelit akan berfungsi seperti sebuah instrumen yang panjangnya 150 meter. Dalam setiap satu revolusi yang lamanya mencapai 19 jam 36 menit, ESA akan menciptakan "gerhana matahari" selama 6 jam.


Pentingnya Penelitian tentang Korona Matahari


Penelitian tentang korona matahari sangat penting untuk "prakiraan cuaca" Tata Surya. Korona matahari adalah bintik yang jauh lebih panas dibanding permukaan matahari. Berbagai peristiwa matahari yang berdampak ke atmosfer hingga sistem komunikasi dan listrik di Bumi, seperti angin surya, dihasilkan oleh korona. Dengan mempelajari korona matahari lebih detail, ilmuwan dapat meningkatkan pemahaman tentang fenomena matahari dan mengembangkan model prakiraan cuaca Tata Surya yang lebih akurat.


Misi Proba-3 untuk Mengukur Energi Matahari


ESA juga akan meluncurkan misi luar angkasa bernama Proba-3 yang bertujuan untuk mengukur total energi yang dihasilkan oleh Matahari. Data yang dikumpulkan dari misi ini akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan model sistem iklim di Bumi. Sebelumnya, peneliti sudah memasang coronagraph di permukaan Bumi dan di luar angkasa. Namun, perangkat tersebut memiliki keterbatasan karena sinar matahari cenderung terpecah hingga memancar "melewati" perangkat yang digunakan untuk memblokirnya. ESA berencana meluncurkan Proba-3 pada bulan September.




Tidak ada komentar