Kondisi Ekonomi Iran: Bagaimana Kondisinya Saat Ini? - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Kondisi Ekonomi Iran: Bagaimana Kondisinya Saat Ini?

Kondisi Ekonomi Iran Bagaimana Kondisinya Saat Ini
Illustration: finance.detik.com

Peringkat Iran dalam Cadangan Gas Alam dan Minyak Mentah


Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat dengan serangan udara Iran ke Israel setelah konsulatnya di Damaskus, Suriah diserang. Sebagai negara yang terlibat perang, perhatian tertuju pada kondisi ekonomi Iran. Menurut laporan World Bank, perekonomian Iran ditopang oleh sektor hidrokarbon, pertanian, jasa, manufaktur, dan jasa keuangan. Iran menempati peringkat kedua dalam cadangan gas alam dan keempat dalam cadangan minyak mentah terbukti.


Pendapatan Minyak Sebagai Penopang Ekonomi


Meskipun terdiversifikasi sebagai negara pengekspor minyak, perekonomian Iran masih bergantung pada pendapatan minyak. Aktivitas perekonomian dan pendapatan pemerintah fluktuatif. Saat ini, sedang dipersiapkan rencana pembangunan lima tahun yang baru. Rencana sebelumnya terdiri dari pengembangan perekonomian yang berketahanan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan keunggulan budaya.


Stagnasi dan Kontraksi Ekonomi


Guncangan eksternal, termasuk sanksi dan ketidakstabilan harga komoditas, menyebabkan stagnasi selama satu dekade yang berakhir pada tahun 2019/2020. Kontraksi besar dalam ekspor minyak memberikan tekanan signifikan terhadap keuangan pemerintah dan mendorong inflasi hingga lebih dari 40% selama empat tahun berturut-turut. Inflasi yang tinggi dan berkelanjutan menyebabkan penurunan daya beli rumah tangga secara signifikan. Penciptaan lapangan kerja tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja muda dan terpelajar yang memasuki pasar tenaga kerja.


Pemulihan Ekonomi Iran


Selama dua tahun terakhir, perekonomian Iran mulai pulih dengan pemulihan sektor jasa pasca pandemi, peningkatan aktivitas sektor minyak, dan kebijakan akomodasi. Depresiasi nilai tukar membantu barang-barang perdagangan yang diproduksi di dalam negeri menjadi kompetitif dengan harga internasional. Penurunan ekspor minyak mendorong tambahan pengolahan minyak mentah dan hidrokarbon yang kemudian diekspor sebagai petrokimia. Pertukaran mata uang bilateral dan saluran pembayaran tidak langsung lainnya semakin banyak digunakan karena aset di luar negeri tidak dapat diakses karena sanksi.


Tantangan Perubahan Iklim dan Harga Komoditas


Iran menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin intensif, termasuk kekeringan parah yang membatasi produksi pertanian. Harga minyak yang lebih tinggi meningkatkan pendapatan ekspor minyak, namun harga komoditas lain yang lebih tinggi, termasuk bahan pangan, meningkatkan tagihan impor. Subsidi harga pangan langsung mencapai 5% dari PDB, menambah tekanan fiskal pemerintah.


Prospek Pertumbuhan Ekonomi Iran


Dalam jangka menengah, pertumbuhan PDB Iran diperkirakan tidak akan terlalu besar jika sanksi ekonomi tetap diterapkan. Permintaan global yang lebih lemah dan persaingan baru dari ekspor minyak Rusia ke Tiongkok diperkirakan akan memoderasi ekspansi sektor minyak Iran.




Tidak ada komentar