Indonesia Tuan Rumah World Water Forum ke-10 - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Indonesia Tuan Rumah World Water Forum ke-10

Indonesia Tuan Rumah World Water Forum ke10
Illustration: cnbcindonesia.com

Pengelolaan Danau untuk Keberlanjutan Ekosistem


Perubahan iklim telah menjadi isu yang mendesak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu ekosistem yang terpengaruh adalah danau. Dalam Konferensi Limnologi Indonesia, Ocky Karna Radjasa, Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, menyatakan bahwa Indonesia memiliki sekitar 5000 danau yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Namun, tantangan dalam pengelolaannya semakin besar akibat praktek-praktek tidak berkelanjutan, seperti pencemaran dan konflik kepentingan. Untuk mengatasi tantangan ini, kerjasama antara para ahli dan pemangku kepentingan menjadi kunci.


Pengelolaan Sumber Daya Air danau


Hidayat, Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, menjelaskan bahwa lembaganya telah melakukan berbagai penelitian terkait ekosistem perairan darat, termasuk studi tentang struktur dan fungsi ekosistem danau di Indonesia. Namun, upaya pengelolaan yang berkelanjutan membutuhkan dukungan dan kemitraan yang lebih luas. Komunikasi yang efektif antara ilmuwan, dunia usaha, dan akademisi menjadi kunci dalam memastikan pengelolaan sumber daya danau yang berkelanjutan.


Dampak Perubahan Iklim pada Siklus Hidrologis


Menurut UNEP, perubahan iklim berdampak pada siklus hidrologis dan meningkatkan frekuensi serta intensitas badai. Lebih dari 90% bencana alam berhubungan dengan cuaca dan air, termasuk kekeringan, kebakaran hutan, polusi, dan banjir. Dalam Konferensi Air PBB 2023, Negara-Negara Anggota didorong untuk mengambil langkah penting untuk memperhatikan pentingnya interaksi antara iklim, ketahanan, air, dan lingkungan.


Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Adaptasi Iklim


Pengelolaan sumber daya air menjadi kunci untuk adaptasi iklim. Pendekatan pengelolaan sumber daya air terpadu (PSDAT) merupakan bagian kunci dari persiapan dan peningkatan ketahanan terhadap guncangan iklim. Pengelolaan sumber daya air, kesehatan, dan perlindungan ekosistem terkait air memainkan peran penting dalam adaptasi iklim dan mitigasi iklim. Mengelolanya secara berkelanjutan dan mempertahankan fungsi dan layanan mereka untuk semua pengguna melibatkan pendekatan inovatif yang berkelanjutan dengan melibatkan seluruh masyarakat.


Pentingnya Sistem Peringatan Dini dan Konservasi Gambut


Metode penting dan hemat biaya untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim dan melindungi manusia dan aset adalah Sistem Peringatan Dini untuk Semua. UNEP juga mempromosikan konservasi dan perlindungan gambut yang dapat mengurangi karbon dan melindungi keanekaragaman hayati. Dengan meningkatnya suhu permukaan global, kemungkinan terjadinya kekeringan lebih banyak dan peningkatan intensitas badai kemungkinan besar akan terjadi.


Dampak Perubahan Iklim pada Danau di Seluruh Dunia


Studi menunjukkan bahwa lebih dari separuh danau dan waduk besar di dunia telah menyusut sejak awal 1990-an, terutama karena perubahan iklim. Penggunaan manusia yang tidak berkelanjutan, perubahan curah hujan dan limpasan, sedimentasi, dan peningkatan suhu telah menurunkan level danau secara global. Kehilangan air di danau besar di seluruh dunia lebih luas daripada yang sebelumnya diperkirakan. Penting untuk mencegah pemanasan global melebihi 1,5 derajat Celcius untuk menghindari konsekuensi yang lebih merusak dari perubahan iklim.


Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Masa Depan yang Berkelanjutan


Pengelolaan sumber daya air danau harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh masyarakat. Dengan menggabungkan pendekatan PSDAT dan adaptasi iklim, serta mengumpulkan dan membagikan praktik terbaik, dapat membantu membangun ketahanan terhadap bencana yang terkait dengan perubahan iklim. UNEP bekerja melalui kemitraan untuk mengatasi perubahan iklim dan air sebagai satu kesatuan.




Tidak ada komentar