12.08 |
Tidak menemukan artikel? cari disini
![]() |
Foto Ilustrasi sumber: suarapalestina.com |
Serangan Udara Israel Terhadap Suriah
Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan pangkalan pertahanan udara utama Suriah di Suriah selatan pada Kamis (28/12/2023). Ini adalah serangan bom terbaru sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Mengutip sumber militer Suriah, media pemerintah sebelumnya mengatakan serangan rudal yang datang dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel telah menargetkan beberapa lokasi yang tidak diidentifikasi. "Pertahanan udara kami menghadapi rudal-rudal agresor (Israel) dan menjatuhkan beberapa di antaranya hanya dengan kerugian material," kata sumber militer Suriah, dikutip dari CNA dan Reuters.
Kemudian, sumber militer Suriah yang dikutip di media pemerintah mengatakan Israel kembali melancarkan serangan setelah tengah malam di dekat ibu kota namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Sayangnya, Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen dan belum ada komentar langsung dari militer Israel. Sejak serangan Hamas terhadap warga sipil dan tentara Israel pada 7 Oktober, Israel telah meningkatkan serangannya terhadap sasaran milisi yang didukung Iran di Suriah dan juga menyerang pertahanan udara tentara Suriah dan beberapa pasukan Suriah.
Serangan Israel terhadap Suriah tersebut diyakini menargetkan pangkalan pertahanan udara tentara Suriah dan stasiun radar di wilayah Tel al-Sahn di provinsi Sweida di barat daya Suriah, menurut sumber intelijen militer Suriah dan pejabat keamanan regional lainnya yang mengetahui masalah tersebut. Bulan lalu, sistem pertahanan anti-pesawat lainnya di Tel Qulaib dan Tel Maseeh di Suriah selatan terkena serangan yang menurut sumber intelijen senior merupakan serangan intensif Israel untuk mengganggu sistem pertahanan udara Suriah yang dikembangkan oleh Iran. "Teheran meningkatkan upayanya untuk menyediakan sistem pertahanan udara kepada Suriah yang berpotensi mengikis efektivitas serangan Israel," kata sumber militer regional lainnya yang tidak mau disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut. Hal ini dimaksudkan dalam rangka pencegahan terkait perhitungan perang Gaza jika terjadi konflik yang meluas.
08.06 |
![]() |
Foto Ilustrasi sumber: hidayatullah.com |
Sejumlah Komandan Pasukan Pengawal Revolusioner Iran Tewas dalam Serangan Udara Israel di Suriah
Beberapa komandan Pasukan Pengawal Revolusioner Iran (IRGC) dilaporkan tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Bandara Internasional Damaskus, Suriah, pada Kamis (28/12) malam. Menurut Jerusalem Post, komandan-komandan IRGC tersebut sedang berada di bandara untuk melakukan pertemuan dengan delegasi tingkat tinggi. Dalam serangan tersebut, tercatat 11 komandan yang tewas di area bandara tersebut. Komandan Garda Revolusi di Suriah timur, Nur Rashid, juga mengalami luka-luka akibat serangan udara tersebut. Meskipun demikian, juru bicara IRGC, Sardar Ramzan Sharif membantah laporan tersebut dan menyatakan bahwa klaim itu tidak benar.
Serangan Udara Israel di Suriah Dilancarkan dalam Dua Gelombang Terpisah
Selain menargetkan Bandara Internasional Damaskus, Suriah, serangan udara yang dilakukan oleh Israel juga ditujukan ke beberapa lokasi di Suriah selatan dan di dekat Damaskus pada Kamis (28/12) malam. Serangan ini dilaporkan dilakukan dalam dua gelombang terpisah. Seiring dengan serangan tersebut, sistem pertahanan udara Suriah telah diaktifkan di wilayah Damaskus guna mengantisipasi serangan tersebut. Terkait dengan serangan ini, Komandan IRGC Sayyed Razi Mousavi sebelumnya juga dikabarkan tewas akibat serangan udara Israel di Suriah. Moussavi terkenal sebagai salah satu penasihat paling berpengalaman dari Korps Pengawal Revolusioner Islam di Suriah, dan laporan ini dikutip dari Kantor Berita Iran, IRNA.
Israel Berulang Kali Melancarkan Serangan terhadap Pasukan Iran di Suriah
Israel telah melakukan serangan terhadap pasukan Iran di Suriah selama bertahun-tahun, mengingat bahwa Tehran merupakan penyokong utama rezim Presiden Bashar al-Assad sejak perang dimulai pada tahun 2011. Pada bulan ini, Iran melaporkan bahwa serangan Israel telah menewaskan dua anggota Pasukan Pengawal Revolusioner di Suriah yang bertugas sebagai penasihat militer di sana. Serangan-serangan ini menunjukkan eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran di wilayah tersebut.
01.47 |
![]() |
Foto Ilustrasi sumber: militermeter.com |
Tentara Israel Serang Rumah Sakit di Jalur Gaza
Rumah Sakit Al-Ahli, salah satu rumah sakit terakhir di Jalur Gaza utara, menjadi sasaran serangan oleh tentara Israel. Serangan ini menyebabkan rumah sakit tersebut berhenti beroperasi sejak Selasa (19/12), menurut Direktur RS Al-Ahli, Fadel Naim. Pasukan Israel menyerang rumah sakit tersebut, menangkap dokter, staf medis, dan pasien, serta merusak sebagian bangunannya. Setidaknya empat orang yang terluka dalam serangan tersebut meninggal pada hari selanjutnya. Petugas medis yang berhasil dilepaskan melaporkan pengalaman yang mengerikan di tangan tentara Israel. Dalam menghubungi pihak militer Israel, tidak ada komentar yang diberikan terkait tuduhan ini.
Tuduhan Israel dan Penyangkalan dari Hamas
Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober, rumah sakit Al-Ahli telah menjadi target serangan berkali-kali oleh Israel di Jalur Gaza. Militer Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai pusat komando untuk merencanakan dan melancarkan serangan terhadap tentara Israel. Namun, tuduhan ini telah dibantah oleh kelompok Islam tersebut. Al-Ahli, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptist atau Ahli Arab, telah mengalami kerusakan parah akibat ledakan di tempat parkir mobilnya pada tanggal 17 Oktober yang menyebabkan puluhan korban tewas. Hamas dan Jihad Islam menuduh Israel atas ledakan tersebut, meskipun Israel menyangkal tanggung jawabnya dan menyalahkan roket jihad Islam yang salah sasaran.
Perlindungan Hukum Kemanusiaan Internasional
Rumah sakit memiliki status perlindungan hukum kemanusiaan internasional dan serangan terhadap fasilitas medis dianggap sebagai pelanggaran hukum perang. Namun, serangan-serangan ini terus terjadi di Jalur Gaza, meninggalkan warga sipil dan petugas medis dengan cukup sedikit perlindungan. Situasi ini menunjukkan eskalasi ketegangan antara Israel dan Palestina yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Masyarakat internasional diharapkan untuk mengadvokasi pelanggaran hak asasi manusia dan mendesak agar serangan-serangan semacam ini dihentikan agar korban tidak terus bertambah.
Video Terkait:
17.10 |
![]() |
Foto Ilustrasi sumber: international.sindonews.com |
Kekejaman Pasukan Israel Terhadap Warga dan Pasien di Rumah Sakit Kamal Adwan
Pasukan Israel telah melakukan kekejaman yang mengerikan dengan membuldoser dan mengubur hidup-hidup warga dan pasien yang ada di Rumah Sakit Kamal Adwan, Jalur Gaza, pada Sabtu (16/12). Video kejadian tersebut diunggah oleh reporter Al Jazeera, Anas Al Sharif, di media sosial. Rekaman ini menunjukkan banyak tenda di halaman rumah sakit sebelum warga berhasil melarikan diri. Al Sharif dalam videonya mengungkapkan bahwa puluhan orang yang mengungsi, sakit, dan terluka telah dikubur hidup-hidup oleh buldoser pasukan pendudukan Israel yang menggilas tenda para pengungsi dan menghancurkan mereka dengan kejam.
Kekejaman Terekam dalam Video
Video yang diunggah oleh Al Sharif juga memperlihatkan halaman rumah sakit yang porak-poranda, dengan tanah dan batu yang menjadi gundukan serta mayat-mayat yang terkubur di bawah reruntuhan. Dalam video tersebut, terlihat pula potongan anggota tubuh yang terpotong, yang ternyata merupakan bagian dari tubuh salah satu pengungsi yang terluka dan berada di rumah sakit. Al Sharif menyatakan bahwa buldoser Israel telah menggilas pengungsi tersebut serta puluhan mayat lainnya. Penulis menunjukkan puing-puing dan bagian tubuh yang hancur lebih lanjut saat berjalan di sekitar halaman rumah sakit yang hancur. Meskipun jumlah korban tewas dalam serangan ini belum dapat dipastikan, Al Sharif mengungkapkan bahwa hanya sebagian kecil kehancuran di Kamal Adwan yang dapat ia ungkapkan melalui video tersebut.
Panggilan Dunia untuk Mengungkap Kekejaman Israel
Anas Al Sharif mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak ingin memperlihatkan situasi di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan ini. Namun, ia percaya bahwa dunia perlu mengetahui tentang kekejaman yang dilakukan oleh Israel. Hingga saat ini, The New Arab belum dapat memverifikasi secara independen video yang diunggah oleh Al Sharif ini. Mereka menyoroti pentingnya untuk mengungkap kebenaran dan memperhatikan keadaan kemanusiaan yang dihadapi oleh warga sipil di Gaza, terutama dalam situasi saat ini.
Video Terkait:
17.23 |